Menteri Keuangan Jepang, Kato Katsunobu, menyatakan bahwa obligasi pemerintah AS yang dimiliki Jepang dapat menjadi salah satu alat tawar dalam negosiasi perdagangan dengan AS. Pernyataan tersebut disampaikan saat ia menjawab pertanyaan wartawan dalam sebuah program pada hari Jumat. Wartawan bertanya apakah posisi Jepang yang tidak dengan mudah menjual obligasi AS dapat dianggap sebagai alat negosiasi. Kato menyatakan, "Memang ada alat tawar seperti itu. Namun, apakah alat tawar ini akan digunakan, itu adalah hal lain." Kato juga menekankan bahwa Jepang memegang obligasi AS bukan untuk mendukung AS secara khusus.
Lihat Asli
Konten ini hanya untuk referensi, bukan ajakan atau tawaran. Tidak ada nasihat investasi, pajak, atau hukum yang diberikan. Lihat Penafian untuk pengungkapan risiko lebih lanjut.
1 Suka
Hadiah
1
2
Bagikan
Komentar
0/400
HoshikawaV
· 05-02 00:09
Menteri Keuangan Jepang, Kato Katsunobu, menyatakan bahwa obligasi pemerintah AS yang dimiliki Jepang dapat menjadi salah satu alat tawar dalam negosiasi perdagangan dengan AS. Dia mengungkapkan pernyataan tersebut saat menjawab pertanyaan wartawan dalam sebuah acara pada hari Jumat. Wartawan saat itu bertanya apakah posisi Jepang yang tidak dengan mudah menjual obligasi pemerintah AS dapat dianggap sebagai alat negosiasi. Kato mengatakan: "Memang ada alat tawar semacam itu. Namun, apakah akan menggunakan alat tawar ini adalah masalah lain." Kato juga menekankan bahwa Jepang memegang obligasi pemerintah AS bukan dengan tujuan khusus untuk mendukung AS.
Menteri Keuangan Jepang menyatakan bahwa obligasi AS yang dimiliki Jepang mungkin menjadi alat tawar dalam negosiasi perdagangan.
Menteri Keuangan Jepang, Kato Katsunobu, menyatakan bahwa obligasi pemerintah AS yang dimiliki Jepang dapat menjadi salah satu alat tawar dalam negosiasi perdagangan dengan AS. Pernyataan tersebut disampaikan saat ia menjawab pertanyaan wartawan dalam sebuah program pada hari Jumat. Wartawan bertanya apakah posisi Jepang yang tidak dengan mudah menjual obligasi AS dapat dianggap sebagai alat negosiasi. Kato menyatakan, "Memang ada alat tawar seperti itu. Namun, apakah alat tawar ini akan digunakan, itu adalah hal lain." Kato juga menekankan bahwa Jepang memegang obligasi AS bukan untuk mendukung AS secara khusus.